Karya ini bertolak dari resepsi atas fenomena ‘Joged Komando’ di satu sisi dan metaphor bunga trotoar di sisi yang lain. Secara implisit, intensinya bergerak dan berkelindan secara imajinatif dalam ruang paradoks: tegangan antara imaji primer terkait disiplin tubuh (militer) yang mengalami penyimpangan (kegenitan perilaku) dan kenyataan sosial/moral di jalanan yang mengarah pada konteks anomali. Karya ini tidak bertendensi untuk melakukan kritik langsung atas fenomena tersebut, melainkan lebih sebagai ungkapan lapisan bawah sadar yang sulit menyembunyikan diri dari gangguan penglihatan atas realitas ambigu.