1 in stock
Mencintai kehidupan, sekaligus kematian sebagai keniscayaan, sebagaimana
seruan Nietzsche tentang ‘amorfati’, merupakan bingkai pemikiran yang
mendasari karya bersifat serial ini.
1 in stock
Karya “Amuk Kapak” yang hadir dalam ungkapan triptychon ini merupakan reaksi atas situasi lingkungan hidup yang semakin memburuk.
1 in stock
‘Batang Terakhir’ sebagai bagian dari proses objektivikasi, pada
dasarnya menyeret intensi ratapan dan bayangan kecemasan universal
terkait krisis ekologi dan kemanusiaan.
1 in stock
Karya berjudul ‘Isyarat’ pada awalnya berpijak pada persoalan komunikasi bahasa nonverbal, namun dalam prosesnya secara imajinatif beririsan pula konteks spesifik selaku tanda yang mengarah pada pemaknaan ungkapan di atas.
1 in stock
Karya ini tidak bertendensi untuk melakukan kritik langsung atas fenomena tersebut, melainkan lebih sebagai ungkapan lapisan bawah sadar yang sulit menyembunyikan diri dari gangguan penglihatan atas realitas ambigu.
1 in stock
‘Tanah Tujuan’ bukanlah metafor yang mengarah hanya pada soal ambisi kenyamanan hidup, tetapi beririsan pula dengan intensi spiritual meskipun tidak sepenuhnya berakar pada perkara dogmatis terkait ‘surga yang hilang’ atau ‘dosa awal’.
1 in stock
Intensi lukisan ini tidak berpijak sepenuhnya pada interpretasi khusus terkait lirik, sikap atau konsistensi perlawanan, melainkan merupakan respon imajinatif terkait keterpurukan nilai- nilai kemanusiaan.
1 in stock